Diagnosis Banding KPD (Ketuban Pecah Dini)
1. KORIOAMNIONITIS
· Korioamnionitis
adalah infeksi pada membran korion dan/atau amnion fetus yang disebabkan oleh
bakteri.
· Salah
satu komplikasi dari kehamilan (KPDP)
Gejala dan Tanda:
· Demam
pada ibu (>37.8°C)
· Takikardi
ibu (>120 denyut/menit)
· Takikardi
janin (>160-180 denyut/menit)
· Cairan
amnion atau discharge vagina purulen atau berbau busuk
· Nyeri
tekan uterus
· Leukositosis
pada ibu (>15,000-18,000 cells/μL)
Diagnosis
· Ibu
hamil dengan korioamnionitis: mungkin tampak sakit, mengalami hipotensi,
diaphoresis, kulit dingin.
· Dugaan
sepsis pada neonatus dari ibu dengan korioamnionitis, jika:
- Perilaku
abnormal: letargi, hipotoni, tangisan lemah
- Paru:
takipneu, distress pernapasan, sianosis
- Kardiovaskular:
takikardi, hipotensi, waktu capilary refill memanjang, pucat
- GI:
distensi perut, muntah, diare
- SSP:
pengaturan suhu abnormal, perilaku abnormal, kejang, apneu
- Hematologi
& Hepatik: pucat, petekie atau purpura
2. VAGINITIS DAN SERVISITIS
A. Vaginitis
Vaginitis
ditandai dengan pruritus, keputihan, dispareunia dan disuria. Discharge vagina
juga memiliki bau yang juga dapat dijadikan acuan diagnosis. Vagina secara
normal didiami oleh organisme, dengan pH fisiologisnya sekitar 4,0. PH ini
menghambat pertumbuhan bakteri patogenik tumbuh berlebihan. Keputihan yang
fisiologik khas warnanya putih, halus, tidak berbau, terdiri dari flora
bakteri, air, elektrolit dan epitel.
Diagnosis
vaginitis memerlukan pemeriksaan mikroskopik cairan vagina.
a. Vaginosis
Bakterial
· Pergeseran
komposisi flora vagina normal dengan peningkatan bakteri anaerob.
· VB
yang didiagnosis pada kehamilan minggu 16-20 minggu memiliki kecenderungan bayi
lahir premature.
· Ciri-ciri
keputihan VB: tipis, homogen, warna putih abu-abu, dan berbau amis.
· Gejala:
secret lengket di dinding vagina, kadang terjadi pruritus dan iritasi vulva,
disuri, nyeri perut, gatal juga jarang terjadi. Bau tidak enak bertambah parah
setelah senggama.
· Diagnosis:
identifikasi cell clue pada usapan vagina, pH >4,5 , Uji Whiff
(penambahan KOH) keluar bau amis
b. Trikomonas
· Infeksi
oleh protozoa Tricomonas vaginalis,
STD.
· Cairan
vagina berbuih, tipis, berbau tidak enak, dan jumlahnya banyak. Warnanya
abu-abu, putih, atau seringnya kuning kehijauan, pH 5,0-7,0
· Pruritus
vulva.Serviks tampak eritem dan rapuh. Eritema vulva dan vagina jarang terjadi.
· Diagnosis:
preparat usapan vagina memperlihatkan Tricomonas
vaginalis, leukosit>10
c. Kandida
· Candida albicans sebagai penyebab utama (85%)
· Faktor
resiko : perubahan hormonal (misalnya kehamilan), imunosupresan, DM, obesitas
· Cairan
vagina : ph >4,5 , putih seperti keju, tidak ada bau amis
· Tanda
dan gejala : pruritus (Sering disertai iritasi vagina), panas, dysuria, eritema
dinding vulva dan vagina, plak menempel
· Diagnosis:
preparat dengan pengecatan KOH menunjukkan hifa, pseudohifa jamur
B. Servisitis
a. Klamidia
Trakomatis
· Chlamydia
trachomatis merupakan organisme yang paling sering ditularkan melalui kontak
seksual.
· Faktor resiko : <25 tahun, aktif secara
seksual, sering berganti pasangan seks, status tidak kawin.
· Tanda dan Gejala : 50% kasus tidak menimbulkan
keluhan dapat menetap selama beberapa tahun. Keluar cairan vagina, bercak
darah, atau perdarahan pasca senggama.
· Pemeriksaan serviks tampak eritem dan rapuh,
b. Gonorea
· Etiologi : Neisseria
gonorrhoeae
· Tanda dan Gejala : sering kali tidak ada keluhan
dari pasien, tetapi cairan vagina kadang abnormal, dysuria, perdarahan uterus
abnormal
· Diagnosis : pengecatan gram, dari apusan
endoserviks.
3. PERDARAHAN ANTEPARTUM
· Perdarahan
jalan lahir setelah 22 minggu
· Klasifikasi
Klinis :
1. Plasenta
previa
2. Solusio
plasenta
3. Belum
jelas sumbernya
· Gambaran
Klinik
- Pada
triwulan ketiga, atau setelah kehamilan 28 minggu
- Perdarahan
antepartum + tanpa nyeri -> plasenta previa
- Nyeri
pada kandungan progresif, pingsan-> solusio plasenta
· Pengawasan
antenatal
Para
ibu hamil yang patut dicurigai :
- 35
tahun
- Paritasnya
5 atau lebih
- Bagian
terbawah janin selalu terapung di atas pintu atas panggul
- preeklampsia
· Plasenta
Previa
- Anamnesis
: >22minggu, tanp nyeri, tanpa alasan, terutama multigravida
- Pemeriksaan
luar : Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu-atas panggul
- Inspekulo
: berasal dari ostium uteri eksternum
- Ultrasonografi
- Penentuan
letak plasenta secara langsung
· Solusio
Plasenta
- Ringan
: ruptur sinus marginalis, sebagian kecil plasenta, perdarahan kehitam-hitaman,
agak sakit
- Sedang
: >1/4nya, <2/3, mencapai 1000ml, keadaan gawat, syok, uterus tegang,
nyeri, tanda persalinan telah ada, selesai dlm 2 jam, tanda tanda kelainan
ginjal dan pembekuan darah mulai ada
- Berat
: >2/3 permukaan, tiba2, syok, janin meninggal, uterus tegang, dan sangat
nyeri
PERBEDAAN GEJALA KPD DENGAN
DIAGNOSIS BANDING LAINNYA
Tidak ada komentar: