Jangan Panik! Tips Pertolongan Pertama yang Dapat Menyelamatkan Orang yang Mengalami Kejang
Kejang adalah kondisi yang terjadi ketika otak mengalami aktivitas listrik yang tidak normal. Hal ini dapat menyebabkan tubuh seseorang berkontraksi dan bereaksi dengan cara yang tidak terkendali. Kejang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Jika seseorang mengalami kejang, reaksi pertama yang dilakukan adalah jangan panik dan berikan pertolongan pertama yang tepat. Berikut adalah tips pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan orang yang mengalami kejang.
Jangan Panik! Tips Pertolongan Pertama yang Dapat Menyelamatkan Orang yang Mengalami Kejang |
Jangan mencoba menahan gerakan
Ketika seseorang mengalami kejang, jangan mencoba menahan gerakannya. Biarkan tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Hal ini dapat membantu menghindari cedera pada otot dan tulang.
Bantu orang tersebut agar tidak terjatuh
Saat seseorang mengalami kejang, ia mungkin akan terjatuh dan mengalami cedera. Jadi, pastikan bahwa ia tidak jatuh ke lantai atau terkena benda-benda yang dapat melukainya.
Letakkan orang tersebut di tempat yang aman
Setelah membantu orang tersebut agar tidak terjatuh, pastikan bahwa ia berada di tempat yang aman. Pindahkan benda-benda tajam atau benda berbahaya lainnya dari sekitar orang tersebut.
Berikan bantuan medis secepat mungkin
Jika orang tersebut mengalami kejang selama lebih dari lima menit atau mengalami beberapa kejang dalam waktu singkat, segera hubungi nomor darurat atau bawa orang tersebut ke rumah sakit.
Berikan obat antikejang jika diperlukan
Obat antikejang dapat membantu mengurangi kejang pada orang yang sering mengalami kejang. Namun, penggunaan obat antikejang harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Cek keadaan nafas dan pernapasan
Pastikan bahwa orang tersebut dapat bernafas dengan normal. Jika terdapat kesulitan dalam bernafas, segera berikan bantuan pernapasan.
Berikan pertolongan pertama jika terjadi luka atau cedera
Jika orang tersebut mengalami luka atau cedera akibat kejang, segera berikan pertolongan pertama. Bersihkan luka dengan air bersih dan kain steril, lalu bungkus dengan perban.
Jangan memberikan air atau makanan
Jangan memberikan air atau makanan pada orang yang sedang mengalami kejang. Hal ini dapat memperburuk kondisi.
Referensi
- Fisher, R. S., Acevedo, C., Arzimanoglou, A., Bogacz, A., Cross, J. H., Elger, C. E., ... & Moshe, S. L. (2014). ILAE official report: a practical clinical definition of epilepsy. Epilepsia, 55(4), 475-482.F
- Fisher, R. S., van Emde Boas, W., Blume, W., Elger, C., Genton, P., Lee, P.,Glauser, T., & Mizrahi, E. (2006). Seizures in childhood. The Lancet Neurology, 5(5), 525-536.
- Hesdorffer, D. C., Logroscino, G., Benn, E. K., Katri, N., Cascino, G., & Hauser, W. A. (2012). Estimating risk for developing epilepsy: a population-based study in Rochester, Minnesota. Neurology, 78(1), 23-27.
Tidak ada komentar: