Ulkus pada Tungkai (Ulkus Kruris)
DEFINISI
- Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan
kulit atau selaput lendir à
Kematian
jaringan yang luas dan disertai invasif kuman
saprofit à
Berbau.
- Ulkus pada tungkai adalah penyakit arteri, vena, kapiler dan pembuluh darah limfe yang dapat menyebabkan kelainan pada kulit.
- Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai
hilangnya epidermis dan sebagian atau seluruh dermis
pada ekstrimitas bawah yang disebabkan oleh infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan.
- Pembagian ulkus kruris dibagi ke dalam
4 golongan à Ulkus tropikum, ulkus varikosus, ulkus arterial dan ulkus neurotrofik.
Gambar 1. Tahapan pengembangan ulkus |
ETIOLOGI
- Trauma
- Higiene yang buruk
- Gizi buruk
- Gangguan pembuluh darah
- Kerusakan saraf perifer à Pada penderita DM dan kusta
- Hipertensi à Salah satu penyebab rusaknya pembuluh darah
ANAMNESIS
Keluhan:
- Pasien datang dengan luka pada tungkai bawah,
- Luka bisa disertai dengan nyeri atau tanpa nyeri.
- Terdapat penyakit penyerta lainnya yang mendukung kerusakan pembuluh darah
dan jaringan saraf perifer.
Anamnesa:
1. Dapat ditanyakan kapan luka pertama kali terjadi. Apakah pernah mengalami
hal yang sama di daerah yang lain.
2. Perlu diketahui apakah pernah mengalami fraktur tungkai atau kaki. Pada
tungkaiperlu diperhatikan apakah ada vena tungkai superfisial yang menonjol
dengan tanda inkompetensi katup.
3. Perlu diketahui apakah penderita mempunyai indikatoradanya penyakit yang
dapat memperberat kerusakan pada pembuluh darah.
Faktor Risiko: Usia penderita, berat badan, jenis pekerjaan, penderita gizi buruk, mempunyai higiene yang buruk, penyakit penyerta yang bisa menimbulkan kerusakan pembuluh darah.
PEMERIKSAAN FISIK
Gejala Klinis
Tabel 1. Gejala Klnis Ulkus pada Tungkai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah lengkap
- Urinalisa
- Pemeriksaan kadar gula dan kolesterol
- Biakan kuman
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis à Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan biakan kuman à Diagnosa dan pemberian terapi
Tabel 2. Diagnosis Ulkus pada Tungkai
TATALAKSANA
Non medikamentosa
a. Perbaiki keadaan gizi dengan makanan yang mengandung kalori
dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.
b. Hindari suhu yang dingin
c. Hindari rokok
d. Menjaga berat badan
e. Jangan berdiri terlalu lama dalam melakukan pekerjaan
Medikamentosa
Pengobatan yang akan dilakukan
disesuaikan dengan tipe dari ulkus tersebut.
a. Pada ulkus varikosum lakukan terapi dengan meninggikan letak tungkai saat
berbaring untuk mengurangi hambatan aliran pada vena, sementara untuk varises
yang terletak di proksimal dari ulkus diberi bebat elastin agar dapat membantu
kerja otot tungkai bawah memompa darah ke jantung.
b. Pada ulkus arteriosum, pengobatan untuk penyebabnya dilakukan konsul ke
bagian bedah.
Tabel 3. Tatalaksana Ulkus pada Tungkai
Konseling dan Edukasi
1. Edukasi perawatan kaki
2. Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal
3. Menghindari trauma berulang, trauma à fisik, kimia dan panas
4. Menghentikan kebiasaan merokok.
5. Merawat kaki secara teratur setiap hari, dengan cara:
a. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih.
b. Membersihkan dan mencuci kaki setiap hari dengan air mengeringkan dengan sempurna
dan hati-hati terutama diantara jari-jari kaki.
c. Memakai krim kaki yang baik pada kulit yang kering atau tumit yang retak-
retak. Tidak memakai bedak, sebab ini akan menyebabkan kering dan retak- retak.
d. Menggunting kuku, lebih mudah dilakukan sesudah mandi, sewaktu kuku lembut.
e. Menghindari penggunaan air panas atau bantal panas.
f. Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir.
KOMPLIKASI
1.
Hematom dan infeksi pada luka
2.
Thromboembolisme (resiko muncul akibat
dilakukan pembedahan)
3.
Terjadi kelainan trofik dan oedem
secara spontan
4.
Resiko amputasi jika keadaan luka
memburuk
KRITERIA RUJUKAN
Respon terhadap perawatan ulkus tungkai akan berbeda. Hal ini terkait
lamanya ulkus, luas dari ulkus dan penyebab utama.
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia
Ad functionam : Dubia
Ad sanationam : Dubia
DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 1nd ed. Jakarta:
Ikatan Dokter Indonesia; 2017.
2. Sularsito SA. Ulkus Kruris. In: Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W,
editors. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. 7th Ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016.
Tidak ada komentar: