Sinus Node Reentrant Tachycardia (SNRT)
Sinus Node Reentrant Tachycardia (SNRT) adalah aritmia yang bertanggungjawab atas 5-10% kejadian takiaritmia supraventrikular. SNRT paling sering ditemukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit jantung struktural (terutama infark miokardium inferior).
ETIOLOGI
SNRT dapat
terjadi akibat:
- Entrance block pada 1 tempat
- Konduksi
yang lama di dalam nodal dengan masa
refrakter yang berbeda-beda
- Reeksitasi atrium para daerah asal entrance block
Sirkuit reentry pada SNRT ada di dalam sinus nodal
sendiri dan biasanya sudah ada sejak dari lahir. Tidak ada faktor ekstrinsik yang
dapat menyebabkan SNRT.
ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK, DAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pasien dengan SNRT biasanya asimptomatik.
Namun, pasien dengan SNRT juga dapat memiliki gejala palpitasi paroksismal, dispneu,
pusing, (hampir) sinkop,
ketidaknyamanan di dada, dan gejala lainnya.
Pasien dengan SNRT dan riwayat gagal jantung dapat
datang dengan eksaserbasi akut dengan kemungkinan fraksi ejeksi yang berkurang
akibat tachycardia-induced cardiomyopathy.
Pada pemeriksaan fisik, hipotensi sekunder
dapat ditemukan dan mungkin merupakan temuan pemeriksaan fisik yang signifikan
pada pasien dengan SANRT.
Asesmen yang penting untuk dilakukan pada
pasien yang datang dengan tanda dan gejala SNRT adalah melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Tentunya hal ini juga mencakup tanda-tanda vital (laju
pernapasan, tekanan darah, suhu, dan denyut jantung) dan EKG.
Seorang pasien yang datang dengan SNRT harus
menjalani evaluasi untuk mencari kondisi yang mendasari SNRT misalnya mencari
tau mengenai apakah ada PJK atau gagal jantung yang tidak diketahui.
Selama proses penilaian berlangsung, harus
ditetapkan apakah pasien stabil secara hemodinamik berdasarkan tekanan darah,
status mental, dan laju pernapasannya. Evaluasi awal pasien dengan SNRT juga dapat
mencakup pengujian fungsi tiroid dan paru pasien serta pemeriksaan
darah rutin. Karena ada hubungan yang sering antara SNRT dan penyakit
jantung struktural, pada pasien juga dapat dilakukan ekokardiografi.
Tidak seperti sinus takikardi yang sudah kita bahas pada post
sebelumnya, SNRT merupakan reentry tachycardia, jadi bisa mulai dan berhenti secara tiba-tiba (Paroksismal). Di antara episode SNRT, denyut dan irama jantung tetap normal.
EKG
SNRT:
- Rate atau kecepatannya
bervariasi antara 80-200 denyut/menit.
- Morfologi gelombang P pada SNRT sama (atau berbeda sedikit) dengan morfologi gelombang P pada irama sinus yang mendasarinya.
- Dapat
terjadi blok pada nodus AV tetapi hal tersebut tidak
memperlambat takikardi.
- Wenckebach-type block juga sering terjadi pada SNRT.
- Sering
didapatkan adanya premature atrial complex (PAC) pada inisiasi dan pada saat penghentian takikardi.
- Onset dan terminasi mendadak
TATALAKSANA
Sebagian
besar pasien dengan SNRT tidak memerlukan intervensi medis karena SNRT jarang menimbulkan
gejala.
Namun,
bila pasien mengalami SNRT yang sering mungkin nantinya akan menimbulkan gejala
sehingga memerlukan manajemen medis. Tujuan lain dari pengobatan pada pasien
ini adalah untuk menghindari efek buruk jangka panjang seperti tachycardia-induced
cardiomyopathy.
Manajemen
medis pasien yang datang dengan SNRT dimulai dengan evaluasi awal stabilitas
hemodinamik mereka. Pasien hemodinamik yang tidak stabil datang dengan
takikardia yang berhubungan dengan hipotensi, nyeri dada iskemik, perubahan
status mental, kegagalan pernafasan, ataupun syok. Pasien seperti ini
memerlukan penghentian SNRT secara elektrik dengan urgent electrical
cardioversion. Rapid atrial pacing dapat
digunakan untuk menginduksi atau
mengakhiri aritmia jenis
ini.
Vagal maneuvers atau adenosin diketahui juga dapat menghentikan
SNRT. Berbagai agen seperti β-blocker,
calcium channel blocker
(CCB), dan digoksin dapat membantu untuk mencegah kekambuhan.
DIAGNOSIS
BANDING
- Junctional ectopic tachycardia
- Nonparoxysmal junctional tachycardia
- Atrial flutter with variable block
- Atrial fibrillation
- Intraatrial reentrant tachycardia
- Atrial tachycardia
- Multifocal atrial tachycardia (MAT)
- Inappropriate sinus tachycardia
- Atrial flutter
- Atrioventricular nodal reentrant tachycardia
- Atrioventricular reciprocating (reentrant) tachycardia
REFERENSI
- Rahman AM. Mekanisme dan Klasifikasi Aritrnia. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta: lnternaPublishing; 2014.
- Zardkoohi O. Tachyarrhythmias. In: S Griffin BP, Callahan TD, Menon V, editors. Manual of Cardiovascular Medicine. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
- Hafeez Y, Grossman SA. Sinoatrial Nodal Reentrant Tachycardia (SANRT) [Updated 2020 May 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. [cited 2020 Jun 29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507787/.
Tidak ada komentar: