Mekanisme dan Klasifikasi Aritmia

7/16/2020
Aritmia adalah variasi-variasi di luar irama normal jantung.
Seseorang dikatakan menderita aritmia bila terdapat ≥1 berikut:
1.    Irama jantung bukan berasal dari nodus sinoartrial (nodus sinus)
2.    Frekuensi denyut jantung < 60x/menit (bradiaritmia) atau >150x/menit (takiaritmia)
3.    Irama jantung tidak teratur, sekalipun berasal dari nodus sinus
4.    Adanya hambatan konduksi impuls jantung

Keadaan Normal:
-        Irama denyut jantung mengikuti impuls yang dihasilkan oleh nodus sinoatrial dan dilanjutkan menuju berkas atrial à Memicu kontraksi atrium kemudian ke nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinje sebelum terjadi kontraksi ventrikel.
-        Dipengaruhi oleh persarafan otonom (Persarafan simpatis meningkatkan frekuensi denyut jantung, sementara parasimpatis sebaliknya).

Bradiaritmia:
-        Impuls dari nodus SA mengalami depresi à Menjadi lebih lambat dari fokus impuls lainnya.
-        Dapat juga disebabkan potensial aksi yang dihasilkan nodus SA mengalami hambatan (SA blok) atau dalam penjalarannya terhambat (AV blok atau bundle branch block)

Takiaritmia:
-       Enhanced automaticity (depolarisasi spontan pacemaker atrium, junctional, atau ventrikel)
-       Reentry (perambatan berputar dari fron gelombang yang berdepolarisasi)
-       Triggered arrhytmia (diinisiasi oleh after depolarization) yang terjadi selama atau segera sesudah fase repolarisasi



MEKANISME PEMBENTUKAN ARITMIA
Mekanisme terbentuknya aritmia dapat dibagi menjadi:
1.    Gangguan pembentukan impuls
2.    Gangguan konduksi impuls
3.    Kombinasi keduanya

Gangguan Pembentukan Impuls
-       Automatisitas
o      Adanya pelepasan impuls dari pacemaker di tempat ektopik (atrium, sinus koroner dan vena pulmonalis, katup AV, AV junction, bundle of His, dan serabut purkinje)
o      SA node depresi à Tidak dapat mengeluarkan impuls pada waktunya à Fokus yang berada di tempat lain mengambil alih pembentukan impuls à Terjadi irama jantung yang baru (aritmia)
o      Ada juga yang mengambil alih secara aktif à Menentukan irama jantung, frekuensi menjadi lebih cepat à ventricular atau supraventricular tachycardia
o      Contoh aritmia automatisitas: irama atrium lambat, irama junctional, irama ventricular escape;atrial tachycardia; irama accelerated Junctional (nonparoxysmal junctional tachycardia) dan idioventricular, dan parasistole.
-       Trigger Activity
o      Adanya inisiasi impuls dimana dapat terjadi depolarisasi sebelum atau sesudah repolarisasi sempurna
o      Early afterdepolarization (EAD) à Depolarisasi terjadi sebelum repolarisasi sempurna (sebelum fase 4 potensial aksi jantung).
Jika EAD bisa mencapai threshold, mereka bisa memicu terjadinya afterdepolarization lainnya dan muncul terus menerus. EAD terjadi pada berbagai kondisi long-QT syndrome, yang termasuk di antaranya Torsades de Pointes (TdP), polymorphic ventricular tachycardia (PVT) , dan ventricular fibrillation (VF).
o      Delayed afterdepolarization (DAD) à Depolarisasi terjadi setelah repolarisasi sempurna (setelah fase 4 potensial aksi jantung)
Gambar 1. Gambaran skematik EAD dan DAD
Gangguan Konduksi Impuls
Pada gangguan konduksi impuls, aritmia dapat terjadi karena:
-       Impuls yang disebarkan terblok dan diikuti asistol atau slow escape rhythm à Bradiaritmia
Impuls terblok à Impuls harus berjalan memutar à Memperlambat sampainya impuls ke ventrikel.
-       Impuls yang disebarkan terblok/mengalami perlambatan tetapi kemudian menghasilkan eksitasi reentrant à Takiaritmia
Reentry à Penyebab utama ventricular tachycardia.

Tabel 1. Mekanisme Aritmogenesis

KLASIFIKASI ARITMIA
Berdasarkan Mekanismenya:
1.    Takiaritmia à Kecepatan ventrikel > 100 denyut per menit.
2.    Bradiaritmia à Kecepatan ventrikel < 60 denyut per menit.
Berdasarkan Letaknya:
1.    Supraventrikular aritmia (supraventrikular à Bisa berasal dari semua yang diatas ventrikel):
-       Sinus tachyarrhythmia [sinus tachycardia fisiologis,  inappropriate sinus tachycardia, sindrom takikardia ortostatik postural. Sinus Node Re-entry Tachycardia (SNRT)]
-       Atrioventricular Nodal Reciprocating Tachycardia (AVNRT);
-       Focal dan nonparoxysmal Junctional tachycardia
-       Atrioventricular reciprocating tachycardia
-       Focal atrial tachycardias
2.    Ventrikular aritmia (ventrikular à Berasal dari ventrikel)
-       Nonsustained VT, sustained VT, bundle-branch re-entrant tachycardia, bidirectional VT, torsades de pointes, ventricular flutter, dan ventricular fibrillation.
TAKIARITMIA
Supraventricular Tachycardia
1.    Sinus Takikardi
3.    Atrial Premature Complexes/Premature Atrial Complexes
4.    Junctional premature complexes
5.    Atrial Fibrillation (AF)
6.    Atrial Tachycardia
a.    Atrial Flutter dan Macroreentrant Atrial Tachycardia (MAT) Lainnya
b.    Focal Atrial Tachycardia (FAT)
c.    Multifocal Atrial Tachycardia (MAT)
7.    AV nodal tachycardias
a.    AV nodal reentrant tachycardia (AVNRT)
b.    AV reentrant tachycardia (AVRT)
c.    AV junctional tachycardias
Ventricular Tachycardia
1.    Ventricular Premature Complexes/Premature Ventricular Complexes
2.    Accelerated Idioventricular Rhythm (AlVR)
3.    Ventricular Tachycardia
4.    Unique VT syndromes

Gambar 2. Klasifikasi Takikardia
BRADIARITMIA
1.    Sinus Node Dysfunction (SND) atau Sick Sinus Syndrome
2.    Blok Konduksi Atrioventrikular
a.    Blok AV derajat 1
b.    Blok AV derajat 2 Mobitz tipe I
c.    Blok AV derajat 2 Mobitz tipe II
d.    Blok AV derajat 3
e.    Blok Atrioventrikular dengan rasio tetap (2:1, 3:1)
f.     High-grade AV block

Tabel 2. Karakteristik Masing-masing Tipe Aritmia


Gambar 3. Gambaran EKG Aritrmia


Referensi
1.    Rahman AM. Mekanisme dan Klasifikasi Aritrnia. Dalam: Setiati S. Alwi I. Sudoyo AW. Simadibrata M. Setiyohadi B. Syam AF. penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jakarta: lnternaPublishing; 2014.
2.    Lilihata G. Wijaya IP. Aritmia. Dalam: Tanto C. Liwang F. Hanifati S. Pradipta EA. penyunting. Kapita selekta kedokteran. Edisi Ke-4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.