Kolesistitis

4/21/2022

DEFINISI

Kolesistitis Akut

Radang kandung empedu (kolesistitis akut) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam.

 

Kolesistitis Kronik

Kolesistitis kronik adalah inflamasi pada kandung empedu yang berlangsung lama dan berhubungan dengan adanya batu di kandung empedu, kolesistitis akut atau subakut yang berulang, atau iritasi dinding kandung empedu karena batu.

 

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

-        Faktor à Stasis cairan empedu, infeksi kuman, iskemia dinding kandung empedu.

-        Penyebab utama à Batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan stasis cairan empedu, sedangkan sebagian kecil kasus timbul tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus).

-        Stasis di duktus sistikus dapat menyebabkan kolesistitis akut à Diperkirakan banyak faktor yang berpengaruh (kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin dan prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi).

-        Kolesistitis akut akalkulus dapat timbul pada pasien yang dirawat lama dan mendapat nutrisi secara parenteral, pada sumbatan karena keganasan kandung empedu, batu di saluran empedu atau komplikasi penyakit lain (demam tifoid dan DM).

 

ANAMNESIS

Keluhan

Kolesistitis akut:

1.     Demam à Peningkatan suhu tubuh mengindikasikan adanya infeksi kuman.

2.     Kolik perut  kanan atas atau epigastrium dan teralihkan ke bawah angulus scapula dexter, bahu kanan atau ke sisi kiri, berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan.

3.     Serangan muncul setelah konsumsi makanan besar atau makanan berlemak di malam hari.

4.     Flatulens dan mual

 

Kolesistitis kronik

1.     Gangguan pencernaan menahun

2.     Serangan berulang namun tidak mencolok.

3.     Mual, muntah dan tidak tahan makanan berlemak

4.     Nyeri perut yang tidak jelas disertai dengan sendawa.

 

Faktor Risiko

1.     Wanita

2.     Usia >40 tahun

3.     Sering mengkonsumsi makanan berlemak

4.     Ada riwayat kolesistitis akut sebelumnya

 

PEMERIKSAAN FISIK

1.     lkterik bila penyebab adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik

2.     Teraba massa kandung empedu

3.     Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal, tanda Murphy positif

 


PEMERIKSAAN PENUNJANG

-        Ikterus dijumpai pada 20% kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin <4,0 mg/dl).

-        Laboratorium: DPL (leukositosis ), SGOT SGPT, fosfatase alkali , bilirubin meningkat (jika kadar bilirubin total > 85.6 mol/L atau 5 mg/dl dicurigai adanya batu di duktus koledokus), kultur darah

-        USG sebaiknya dikerjakan rutin dan sangat bermanfaat untuk memperlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding kandung empedu, batu dan saluran empedu ekstra hepatik. Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90-95%.

-        Pemeriksaan CT scan abdomen kurang sensitif à Mampu memperlihatkan adanya abses perikolesistik yang masih kecil.

-        MRCP (Magnetic Resonance Choledochopancreaticography): melihat adanya batu di kandung empedu dan duktus koledokus

 

DIAGNOSIS BANDING

1.     Angina pektoris

2.     Apendisitis akut

3.     Ulkus peptikum perforasi

4.     Pankreatitis akut

 

KOMPLIKASI

1.     Gangren atau empiema kandung empedu

2.     Perforasi kandung empedu

3.     Peritonitis umum

4.     Abses hepar

 

TATALAKSANA

-        Istirahat total

-        Puasa

-        Pemberian nutrisi parenteral

-        Pemberian diet rendah lemak pada kondisi akut atau nutrisi parsial/parenteral bila asupan tidak adekuat

-        Obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan antispasmodik.

-        Pemberian antibiotik pada fase awal à Mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia:

o      Golongan penisilin: Ampisilin injeksi 500 mg/6 jam dan Amoksilin 500 mg/8 jam IV, atau

o      Sefalosporin: Seftriakson 1 gram/ 12 jam, Sefotaksim 1 gram/8 jam, atau

o      Metronidazol 500 mg/ 8 jam

-        Kolesistitis kronik à Dianjurkan untuk kolesistektomi.

 

KONSELING DAN EDUKASI

-        Keluarga diminta untuk mendukung pasien untuk menjalani diet rendah lemak dan menurunkan berat badan.

 

RENCANA TINDAK LANJUT

-        Pada pasien yang pernah mengalami serangan kolesistitis akut dan kandung empedunya belum diangkat kemudian mengurangi asupan lemak dan menurunkan berat badannya harus dilihat apakah terjadi kolesistitis akut berulang.

-        Perlu dilihat ada tidak indikasi untuk dilakukan pembedahan.

 

KRITERIA RUJUKAN

Pasien yang telah terdiagnosis kolesistitis dirujuk ke layanan sekunder (spesialis penyakit dalam) sedangkan bila terdapat indikasi untuk pembedahan pasien dirujuk pula ke spesialis bedah.

 

PROGNOSIS

-        Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus, sekalipun kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi.

-        Tidak jarang menjadi kolesistitis rekuren.

-        Kadang-kadang kolesistitis akut berkembang secara cepat menjadi gangren, empiema dan perforasi kandung empedu, abses hati atau peritonitis umum. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian antibiotik yang adekuat pada awal serangan.

-        Tindakan bedah akut pada pasien usia tua (>75 tahun) mempunyai prognosis yang jelek di samping kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah.

 

DAFTAR PUSTAKA

1.     Pridady FX. Kolesistitis. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi Ke-VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014. p. 20179.

2.     Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Kolesistitis. In: Panduan Praktik Klinis (Prosedur dibidang Ilmu Penyakit Dalam) Cetakan pertama. Jakarta Pusat :InternaPublishing; 2015. p. 256-8.

3.     Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Kolesistitis Kronik. In: Panduan Praktik Klinis (Prosedur dibidang Ilmu Penyakit Dalam) Cetakan pertama. Jakarta Pusat: InternaPublishing; 2015. p. 259-60.

4.     Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 1nd ed. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2017.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.